Minggu, 26 April 2020

Ulangan Harian Simulasi Digital

 Cara Jitu Bikin Anak Tak Lagi Malas Mengerjakan PR - WartaBromo
Silahkan kerjakan soal berikut dengan benar dan tepat !!!!!
untuk melihat soalnya


-------------------------------Selamat Mengerjakan !!!!!! -------------------------------

Sabtu, 25 April 2020

PEMROGRAMAN SENSOR ULTRASONIC DENGAN ARDUINO

pada kesempatan yang lalu kita sudah belajar mengenai program-sensor-ultrasonic kali ini kita kembangkan dengan menggunakan relay supaya bisa diaplikasikan dengan kipas, lampu, dinamo, pompa air mini dll


langsung saja siapkan peralatan yang dibutuhkan untuk merangkai rangkaian tersebut

1 Buah Arduino Uno

1 Buah Bread Board

Kabel Jumper secukupnya

1 Buah HC-SR04 Ultrasonic



Rangkaian







Keterangan

1.  pin VCC HC-SR04 ke pin 5V Arduino

2. pin Trig HC-SR04 ke pin 11 Arduino

3. pin Echo HC-SR04 ke pin 10 Arduino

4. pin GND HC-SR04 ke pin GND Arduino

4   5. Pin VCC Relay ke pin 5V Arduino

     6. Pin IN Relay ke pin 6 Arduino

     7. Pin GND Relay ke Pin GND Arduino



Sketch Program
// defines pins numbers

const int trigPin = 11;

const int echoPin = 10;

const int relayPin = 6;


// defines variables

long duration;

int distance;

long distancemm;


void setup() {

  // put your setup code here, to run once:

pinMode(trigPin, OUTPUT); // Sets the trigPin as an Output

pinMode(echoPin, INPUT); // Sets the echoPin as an Input

pinMode(relayPin, OUTPUT);// Control Pin

//Serial.begin(9600); // Starts the serial communication

}


void loop() {

  // put your main code here, to run repeatedly:

// Clears the trigPin

digitalWrite(trigPin, LOW);

delayMicroseconds(2);

// Sets the trigPin on HIGH state for 10 micro seconds

digitalWrite(trigPin, HIGH);

delayMicroseconds(10);

digitalWrite(trigPin, LOW);

// Reads the echoPin, returns the sound wave travel time in microseconds

duration = pulseIn(echoPin, HIGH);

// Calculating the distance

distance= duration*0.034/2;

distancemm = distance*10+30;


//Control

if (distancemm <= 120)

{

 for (int i=0; i <= 50; i++){

      digitalWrite(relayPin, HIGH);

      delay(10);

   }

  

}

else if (distancemm >= 121)

{

  digitalWrite(relayPin, LOW);

}

else

{

  //Safe! Continue usual tasks...

}


// Prints the distance on the Serial Monitor

//Serial.print("Distance: ");

//Serial.println(distance);

//Serial.print("Distance: ");

//Serial.print(distancemm);

//Serial.println("mm");

delay(250);

}

MENGONTROL MOBIL-MOBILAN DENGAN BLUETOOT SMARTPHONE MENGGUNAKAN ARDUINO



Dahulu kala di era tahun 90 an di kala kecil sering membuat mobil-mobilan dari kayu untuk kontrol nya biasanya diikat dengan tali rafia jika kita ingin membelokan mobil terebut kita tinggal tarik ke kanan jika kita ingin membelokan ke kiri maka tinggal tarik ke kiri, permainan tersebut dulu sudah sangat senang sekali, seiring berkembangnya teknologi sekarang mobil bisa di kontrol dengan remot kontrol dr harga 200 an bahkan sampai jutaan,



Jika kalian suka berkreasi pasti lebih senang jika membuat sendiri dibandingkan membeli, ada nilai kebanggaan tersendiri  bila kita membuat sesuatu kemudian berhasil rasa bangga dan lelah akan luntur seketika, pada kesempatan kali ini saya ingin berbagai pengalaman tentang membuat mobil remon kontrol dengan bluethoot. yang jadi pertanyaan bagai mana cara pengontrolannya???? untuk pengontrolannya menggunakan smart phone yang sudah terinstal aplikasi motor rc dengan koneksi blutooth, anda penasaran???? monggo simak tutorial dibawah ini



persiapkan bahan yang dibutuhkan :

1. Arduino Uno   1 buah

2. HC-05 Bluethoot 1 Buah

3. L2986N Driver Motor 1 Buah

4. Sasis Kit 2 WD 1 Set

5. Kabel Jumper Secukupnya

6. Battray



Rangkaian



Keterangan :

Pengkabelan Arduino Dengan L298N



Pin 3 Arduino ----> In 1    L298 N

Pin 5 Arduino ----> In 2    L298 N

Pin 9 Arduino ----> In 3    L298 N

Pin 10 Arduino ----> In 4    L298 N

Pin 5v Arduino ----> In +5v    L298 N

Pin Gnd Arduino ----> Gnd    L298 N



Pengkabelan Arduino Dengan HC-05



Pin 12 Arduino ----> TX    HC-05

Pin 13 Arduino ----> RX   HC-05

Pin 5v Arduino ----> VCC    HC-05

Pin Gnd Arduino ----> GND    HC-05





Sketch Programnya


// For Motor Driver L298N

#include <SoftwareSerial.h>

SoftwareSerial mySerial(12, 13); // TX,RX

#define MR1 3  // IN1

#define MR2 5  // IN2

#define ML1 9  // IN4

#define ML2 10 // IN3



/*

int MR1 = 3;  // IN1

int MR2 = 5;  // IN2

int ML1 = 9;  // IN4

int ML2 = 10; // IN3

*/



int data=0;

int Speed=0;

boolean maju=true;

int kec[11]={0,80,100,120,140,160,180,200,220,240,255}; //array kecepatan



void setup(){

  mySerial.begin(9600);

  pinMode(MR1,OUTPUT);

  pinMode(MR2,OUTPUT);

  pinMode(ML1,OUTPUT);

  pinMode(ML2,OUTPUT);

}



void motorOut(unsigned char lpwm, unsigned char rpwm, boolean arrow){



  if(arrow==false){

    digitalWrite(ML1,HIGH);

    digitalWrite(MR1,LOW);

    analogWrite(ML2,255-lpwm);

    analogWrite(MR2,rpwm);

    }

  else{

    digitalWrite(ML1,LOW);

    digitalWrite(MR1,HIGH);

    analogWrite(ML2,lpwm);

    analogWrite(MR2,255-rpwm);

    }

}



void loop(){



  /* Commands/Characters sent from APP Bluetooth RC Controller (ANDROID)

  Forward ->F

  Back  -> B

  Left  -> L

  Right -> R

  Forward Left  -> G

  Forward Righ  -> I

  Back Left -> H

  Back Right  -> J

  Stop  -> S

  Speed 10  -> 1

  Speed 20  -> 2

  Speed 30  -> 3

  Speed 40  -> 4

  Speed 50  -> 5

  Speed 60  -> 6

  Speed 70  -> 7

  Speed 80  -> 8

  Speed 90  -> 9

  Speed 100 -> q

  Stop All  -> D */



  if(mySerial.available()>0){

    data=mySerial.read();



    //penyimpan data kecepatan

    if (data =='0') { Speed=0; }

    else if (data =='1') { Speed=1;}

    else if (data =='2') { Speed=2;}

    else if (data =='3') { Speed=3;}

    else if (data =='4') { Speed=4;}

    else if (data =='5') { Speed=5;}

    else if (data =='6') { Speed=6;}

    else if (data =='7') { Speed=7;}

    else if (data =='8') { Speed=8;}

    else if (data =='9') { Speed=9;}

    else if (data =='q') { Speed=10;}



    if (data=='S')

    {

      motorOut(0,0,false);

    } // S=Stop



    if (data=='F')

    {

      motorOut(kec[Speed],kec[Speed],true);

    } // F=Maju



    if (data=='I')

    {

      motorOut(kec[Speed],((kec[Speed])/2),true);

    } // I=Maju sambil belok kanan



    if (data=='G')

    {

      motorOut(((kec[Speed])/2),kec[Speed],true);

    } // G=Maju sambil belok kiri



    if (data=='R')

    {

      motorOut(kec[Speed],0,true);

    } // R=Belok kanan



    if (data=='L')

    {

      motorOut(0,kec[Speed],true);

    } // L=Belok kiri



    if (data=='B')

    {

      motorOut(kec[Speed],kec[Speed],false);

    } // B=Mundur



    if (data=='H')

    {

      motorOut(((kec[Speed])/2),kec[Speed],false);

    } // H=Mundur sambil belok kiri



    if (data=='J')

    {

      motorOut(kec[Speed],((kec[Speed])/2),false);

    } // J=Mundur sambil belok kanan

  }

}







Di Sketch Program Terdapat Library #include <SoftwareSerial.h> jika belum punya bisa di download Di Sini





kalau sudah selesai semua mulai dari perakitan dan pemrograman, kemudian yang perlu disiapkan adalah kontroller nya yaitu aplikasi smartphone Blutooth RC Controller  yang bisa di download di playstore  https://play.google.com/store/apps/details?id=braulio.calle.bluetoothRCcontroller



Kalau sudah terinstal koneksikan Smartphone dengan HC-05 apabila diminta pasword masukan pasword 1234 dan mobil remot siap digunakan



Terima kasih Semoga Bermanfaat

CARA MENYALAKAN MOTOR DENGAN KARTU DI ARDUINO

Jika kita ingin menyalakan sesuatu pasti identik dengan tombol, kemudian saklar, kemudian kunci, kebayang ndak jika kita ingin menyalakan sesuatu cukup dengan kartu????, di era moderen ini semua serba canggih kita bisa menyalakan lampu cukup dengan menempel kartu, kita membayar tol pun cukup dengan menempelkan kartu, karyawan absensi pun cukup dengan menempelkan kartu. pada kesempatan kali ini saya ingin berbagai pengalaman bagaimana menyalakan motor RC dengan menggunakan kartu, tidak cuma menyalakan Motor Rc, Kita bisa mengaplikasikannya bisa dengan menyalakan lampu, kipas, dll dikarenakan pengontrolanya menggunakan relay yang suport arus AC dan DC

Gambar Rangkaiannya sbb:





Keterangan Rangkaian :
§  Kaki SDA Modul RFID ===> Pin 10 Arduino
§  Kaki SCK Modul RFID ===> Pin 13 Arduino
§  Kaki MOSI Modul RFID ===> Pin 11 Arduino
§  Kaki MISO Modul RFID ===> Pin 12 Arduino
§  Kaki IRQ Dikosongkan
§  Kaki Data Relay/IN ===> Pin 7 Arduino
§  Kaki Negatif/Pendek Buzzer ===> Pin 8 Arduino
§  Kaki Positif/Panjang Buzzer ===> Power(+) 5V
§  Salah Satu Pin Motor ===> Power(-)/GND Adaptor/Power Supply
§  Pin Motor Yang Lain ===> Port NO Relay (Normally Open)
§  Kabel Power (+) Adaptor ===> Port COM Relay (Yang Tengah)
§   Kaki vcc pada module RFID dihubungkan ke sumber power positif 3,3 v (bisa dari 3,3v Arduino). Ingat, harus 3,3V … !!! Jangan hubungkan ke 5V karena bisa merusak modul RFID nya … !!!
§  Kaki gnd/ground pada masing-masing komponen hubungkan ke sumber negatif power (dihubungkan ke pin gnd Arduino, ground masing-masing komponen dan Arduino harus saling terhubung)

Kode Program
#include <SPI.h>

#include <MFRC522.h>

#include <Wire.h>



// inialisasi pin RFID, buzzer, dan relay

#define SS_PIN 10

#define RST_PIN 9

MFRC522 mfrc522(SS_PIN, RST_PIN);

int pinBuzzer = 8;

int pinRelay = 7;



// inialisasi variabel kondisi

int kondisi;





// ===================== PROGRAM PENGATURAN AWAL ======================= //



void setup()

{

  // inialisasi baud rate serial monitor

  Serial.begin(9600); // Initiate a serial communication

  SPI.begin(); // Initiate SPI bus

  mfrc522.PCD_Init(); // Initiate MFRC522



  // inialisasi status I/O pin

  pinMode(pinBuzzer, OUTPUT);

  pinMode(pinRelay, OUTPUT);



  // mematkan buzzer dan relay di awal program

  digitalWrite(pinBuzzer, HIGH);

  digitalWrite(pinRelay, HIGH);



  // kondisi awal = 0

  kondisi = 0;

}



// ============================== PROGRAM UTAMA ============================== //



void loop()

{



  // cek kartu RFID baru

  if ( ! mfrc522.PICC_IsNewCardPresent())

  {

    return;

  }



  // memilih kartu RFID

  if ( ! mfrc522.PICC_ReadCardSerial())

  {

    return;

  }



  // menampilkan ID kartu RFID pada Serial Monitor

  Serial.print("UID:");

  String content = "";

  byte letter;

  for (byte i = 0; i < mfrc522.uid.size; i++)

  {

    Serial.print(mfrc522.uid.uidByte[i] < 0x10 ? " 0" : " ");

    Serial.print(mfrc522.uid.uidByte[i], HEX);



    content.concat(String(mfrc522.uid.uidByte[i] < 0x10 ? " 0" : " "));

    content.concat(String(mfrc522.uid.uidByte[i], HEX));

  }



  content.toUpperCase();



  // *** PROGRAM JIKA KARTU RFID SESUAI DENGAN YANG TERDAFTAR *** //

  // ****** ubah ID katu RFID yang ingin didaftarkan di sini ****** //

  if (content.substring(1) == "70 5B 91 29")

  {





    // PROGRAM "ON" alat



    // jika kondisi = 0

    if (kondisi == 0)

    {

      // relay dinyalakan

      // alat dalam kondisi "ON"

      // buzzer menyala

      digitalWrite(pinRelay, LOW);

      digitalWrite(pinBuzzer, LOW);

      delay(1000);

      // buzzer dimatikan

      digitalWrite(pinBuzzer, HIGH);

      delay(1000);

      // kondisi menjadi = 1

      kondisi = 1;

    }



    // PROGRAM "OFF" alat



    // jika kondisi = 1

    else if (kondisi == 1)

    {

      // relay dimatikan

      // alat dalam kondisi "ON"

      // buzzer menyala

      digitalWrite(pinRelay, HIGH);

      digitalWrite(pinBuzzer, LOW);

      delay(1000);

      // buzzer dimatikan

      digitalWrite(pinBuzzer, HIGH);

      delay(1000);

      // kondisi menjadi = 0

      kondisi = 0;

    }

  }



  // PROGRAM JIKA KARTU RFID YANG DIGUNAKAN SALAH ATAU TIDAK TERDAFTAR



  else {

    // buzzer berbunyi pendek 3 kali

    digitalWrite(pinBuzzer, LOW);

    delay(300);

    digitalWrite(pinBuzzer, HIGH);

    delay(300);

    digitalWrite(pinBuzzer, LOW);

    delay(300);

    digitalWrite(pinBuzzer, HIGH);

    delay(300);

    digitalWrite(pinBuzzer, LOW);

    delay(300);

    digitalWrite(pinBuzzer, HIGH);

    delay(300);

  }

}

CARA MENYALAKAN LAMPU DENGAN MENGGUNAKAN BLUETOOTH DENGAN ARDUINO




Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless atau tanpa kabel yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz (antara 2.402 GHz s/d 2.480 GHz) dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mapu menyediakan layanan komunikasi data dan juga suara secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas.

Pada dasarnya teknologi bluetooth ini diciptakan bukan hanya untuk menggantikan atau menghilangkan penggunaan media kabel dalam melakukan pertukaran data atau informasi, tetapi juga mampu menawarkan fitur yang bagus atau baik untuk teknologi mobile wireless atau tanpa kabel, dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya rendah, interoperability yang sangat menjanjikan, mudah dalam pengoperasiannya dan juga mampu menyediakan berbagai macam layanan.

HC-05 Adalah sebuah modul Bluetooth SPP (Serial Port Protocol) yang mudah digunakan untuk komunikasi serial wireless (nirkabel) yang mengkonversi port serial ke Bluetooth. HC-05 menggunakan modulasi bluetooth V2.0 + EDR (Enchanced Data Rate) 3 Mbps dengan memanfaatkan gelombang radio berfrekuensi 2,4 GHz.

Modul ini dapat digunakan sebagai slave maupun master. HC-05 memiliki 2 mode konfigurasi, yaitu AT mode dan Communication mode. AT mode berfungsi untuk melakukan pengaturan konfigurasi dari HC-05. Sedangkan Communication mode berfungsi untuk melakukan komunikasi bluetooth dengan piranti lain.

Dalam penggunaannya, HC-05 dapat beroperasi tanpa menggunakan driver khusus. Untuk berkomunikasi antar Bluetooth, minimal harus memenuhi dua kondisi berikut :

1.      Komunikasi harus antara master dan slave.

2.      Password harus benar (saat melakukan pairing).

Jarak sinyal dari HC-05 adalah 30 meter, dengan kondisi tanpa halangan

Pada kesempatan kali ini saya akan membuat pengontrolan  lampu rumah dengan menggunakan bluetooth, langsung saja perlatan yang dibutuhkan sbb:

1.  arduino uno                                  1 Buah
2. Modul Relay  5volt                        1 Buah
3. Modul bluetooth HC 05 / HC 06 1 Buah
4. Kabel jumper secukupnya
5. Android device untuk menginstall aplikasi.



UNTUK SKEMA RANGKAIANYA SBB:










Keterangan Rangkaian :
§  Kaki TX Bluetooth HC-05 ===> Pin 10 Arduino
§  Kaki RX Bluetooth HC-05 ===> Pin 11 Arduino
§  Kaki Pin Relay ===> pin 7 Arduino
§   Kaki vcc pada masing-masing komponen hubungkan ke sumber power positif 5v (bisa dari 5v Arduino)
§  Kaki gnd/ground pada masing-masing komponen hubungkan ke sumber negatif power (dihubungkan ke pin gnd Arduino)


UNTUK SOURCECODE NYA SBB:
//Memanggil library Software Serial

#include <SoftwareSerial.h>



//Inialisasi variable dan pin bluetooth

SoftwareSerial BT(10, 11); // RX dan TX



//Inialisasi pin lampu

const int pinLampu = 7;



//Inialisasi variabel data yang dikirim dari android berupa String

String dataDikirim;



void setup()

{

 //Inialisasi baud rate serial monitor dan bluetooth

 Serial.begin(9600);

 BT.begin(9600);



 //Inialisasi status pin I/O lampu

 pinMode(pinLampu, OUTPUT);

 //Mengaktifkan pull up resisitor pin lampu

 digitalWrite(pinLampu, HIGH);

}



void loop()

{

 //Jika bluetooth tersedia

 while (BT.available())

 {

 //delay penerimaan data 10 milidetik

 delay(10);

 //Inialisasi c adalah karakter yang dibaca bluetooth

 char c = BT.read();

 //Membuat c menjadi data String

 dataDikirim += c;

 }



 //Jika panjang data dari "dataDikirim" >= 0, maka

 if (dataDikirim.length() > 0)

 {

 //Menulis pada serial monitor data yang dikirim dari android

 Serial.println(dataDikirim);



 // sesuaikan kiriman text pada apk android dengan program berikut

 //Jika data yang dikirim berupa kalimat "ON", maka

 if (dataDikirim == "ON")

 {

 //Lampu menyala

 digitalWrite(pinLampu, LOW);

 }



 // sesuaikan kiriman text pada apk android dengan program berikut

 //Jika data yang dikirim berupa kalimat "OFF", maka

 else if (dataDikirim == "OFF")

 {

 //Lampu padam

 digitalWrite(pinLampu, HIGH);

 }



 //Mengkosongkan dataDikirim

 dataDikirim = "";

 }

}





Dan untuk aplikasi androidnya bisa di download  DI SINI



Kemudaian hubungkan hp dengan perangkat, Pasword yang digunakan saat komunikasi android device dengan perangkat Bluetooth HC-05 adalah 1234 atau 0000

dengan demikian anda bisa menyalakan dan mematikan lampu dengan menggunakan hp android, sekian Semoga bermanfaat



PENGERTIAN INTERNET OF THINGS


Internet of Things Perkembangan teknologi semakin pesat dari waktu ke waktu. Dulu, mungkin kita hanya bisa berimajinasi atau menonton film-film fiksi sains soal teknologi canggih. Kini, berbagai peralatan/mesin sudah dilengkapi dengan kecanggihan teknologi yang bisa memudahkan pekerjaan kita sehari-hari. Mulai dari mobil pintar (smart car) yang bisa jalan sendiri ke berbagai tujuan tanpa pengemudi manusia, hingga mesin pintar semacam Alexa yang bisa bersuara mengingatkan Anda untuk melakukan ini-itu sesuai jadwal. Seluruh teknologi terbaru ini adalah bagian dari Internet of Things.

Pengertian Internet Of Think

 Internet of Things adalah suatu konsep dimana objek tertentu punya kemampuan untuk mentransfer data lewat jaringan tanpa memerlukan adanya interaksi dari manusia ke manusia ataupun dari manusia ke perangkat komputer.


Internet of Things leih sering disebut dengan singkatannya yaitu IoT. IoT ini sudah berkembang pesat mulai dari konvergensi teknologi nirkabel, micro-electromechanical systems (MEMS), dan juga Internet.

IoT ini juga kerap diidentifikasikan dengan RFID sebagai metode komunikasi. Walaupun begitu, IoT juga bisa mencakup teknologi-teknologi sensor lainnya, semacam teknologi nirkabel maupun kode QR yang sering kita temukan di sekitar kita.

Apa saja kemampuan dari IoT? Adapun kemampuannya bermacam-macam contohnya dalam berbagi data, menjadi remote control, dan masih banyak lagi yang lainnya. Sebenarnya fungsinya termasuk juga diterapkan ke benda yang ada di dunia nyata, di sekitar kita. Apa saja contohnya? Contohnya adalah untuk pengolahan bahan pangan, elektronik, dan berbagai mesin atau teknologi lainnya yang semuanya tersambung ke jaringan lokal maupun global lewat sensor yang tertanam dan selalu menyala aktif.

Jadi, sederhananya istilah Internet of Things ini mengacu pada mesin atau alat yang bisa diidentifikasikan sebagai representasi virtual dalam strukturnya yang berbasis Internet.

 Cara Kerja Internet of Things

Cara Kerja Internet of Things itu seperti apa? Sebenarnya IoT bekerja dengan memanfaatkan suatu argumentasi pemrograman, dimana tiap-tiap perintah argumen tersebut bisa menghasilkan suatu interaksi antar mesin yang telah terhubung secara otomatis tanpa campur tangan manusia dan tanpa terbatas jarak berapapun jauhnya.

Jadi, Internet di sini menjadi penghubung antara kedua interaksi mesin tersebut. Lalu di mana campur tangan manusia? Manusia dalam IoT tugasnya hanyalah menjadi pengatur dan pengawas dari mesin-mesin yang bekerja secara langsung tersebut.

Adapun tantangan terbesar yang bisa menjadi hambatan dalam mengkonfigurasi IoT adalah bagaimana menyusun jaringan komunikasinya sendiri. Mengapa itu menjadi sulit dan problematik? Ini sebenarnya dikarenakan jaringannya sangatlah kompleks. Selain itu, IoT juga sesungguhnya sangat perlu suatu sistem keamanan yang cukup ketat. Disamping masalah tersebut, biaya pengembangan IoT yang mahal juga sering menjadi penyebab kegagalannya. Ujung-ujungnya, pembuatan dan pengembangannya bisa berakhir gagal produksi.



Unsur-unsur Pembentuk IoT
Ada beberapa unsur pembentuk IoT yang mendasar termasuk kecerdasan buatan, konektivitas, sensor, keterlibatan aktif serta pemakaian perangkat berukuran kecil. Berikut, kami akan menjelaskan masing-masing unsur pemberntuk tersebut dengan singkat:

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) − IoT membuat hampir semua mesin yang ada menjadi “Smart”. Ini berarti IoT bisa meningkatkan segala aspek kehidupan kita dengan pengembangan teknologi yang didasarkan pada AI. Jadi, pengembangan teknologi yang ada dilakukan dengan pengumpulan data, algoritma kecerdasan buatan, dan jaringan yang tersedia. Sebenarnya ya contohnya bisa jadi mesin yang tergolong sederhana semacam meningkatkan/mengembangkan lemari es/kulkas Anda sehingga bisa mendeteksi jika stok susu dan sereal favorit Anda sudah hampir habis, bahkan bisa juga membuat pesanan ke supermarket secara otomatis jika stok mau habis. Penerapan kecerdasan buatan ini memang sangatlah menarik.
Konektivitas − Dalam IoT, ada kemungkinan untuk membuat/membuka jaringan baru, dan jaringan khusus IoT. Jadi, jaringan ini tak lagi terikat hanya dengan penyedia utamanya saja. Jaringannya tidak harus berskala besar dan mahal, bisa tersedia pada skala yang jauh lebih kecil dan lebih murah. IoT bisa menciptakan jaringan kecil tersebut di antara perangkat sistem.
Sensor − Sensor ini merupakan pembeda yang membuat IoT unik dibanding mesin canggih lainnya. Sensor ini mampu mendefinisikan instrumen, yang mengubah IoT dari jaringan standar dan cenderung pasif dalam perangkat, hingga menjadi suatu sistem aktif yang sanggup diintegrasikan ke dunia nyata sehari-hari kita.
Keterlibatan Aktif (Active Engagement) − Engangement yang sering diterapkan teknologi umumnya yang termasuk pasif. IoT ini mengenalkan paradigma yang baru bagi konten aktif, produk, maupun keterlibatan layanan.
Perangkat Berukuran Kecil − Perangkat, seperti yang diperkirakan para pakar teknologi, memang menjadi semakin kecil, makin murah, dan lebih kuat dari masa ke masa. IoT memanfaatkan perangkat-perangkat kecil yang dibuat khusus ini agar menghasilkan ketepatan, skalabilitas, dan fleksibilitas yang baik.


Sejarah dan Perkembangan IoT
Mengingat bahwa IoT ini adalah teknologi canggih yang mampu melakukan transfer data lewat jaringan dengan interaksi yang mudah, masa depan dari pengembangannya jadi sangat menjanjikan. Kehidupan manusia sehari-harinya bisa dioptimalkan dan dipermudah dengan sensor cerdas dan peralatan pintar yang berbasis internet ini.

Awalnya, internet itu sendiri mulai terkenal di tahun 1989. Lalu pada tahun 1990, seorang peneliti bernama John Romkey membuat suatu perangkat yang kala itu tergolong canggih. Perangkatnya adalah pemanggang roti yang bisa dinyalakan atau juga dimatikan lewat internet.

Kemudian di tahun 1994, seseorang bernama Steve Mann menciptakan WearCam, dan pada tahun 1997-nya si Paul Saffo menjelaskan secara singkat mengenai penemuannya soal teknologi sensor dan masa depannya nanti. Barulah di tahun 1999 Kevin Ashton membuat konsep Internet of Things. Kevin ini adalah Direktur Auto IDCentre dari MIT.

Di tahun yang sama, yaitu 1999, ditemukan mesin yang sistemnya berbasis Radio Frequency Identification (RFID) secara global. Nah, penemuan inilah yang jadi awal kepopuleran dari konsep IoT. Orang-orang, terutama pakar teknologi jadi berlomba-lomba mengembangkan teknologinya sesuai konsep IoT.

Lalu, di tahun 2000, brand ternama LG mengumumkan rencananya untuk membuat dan merilis teknologi IoT yaitu lemari pintar. Lemari pintar ini mampu menentukan apakah ada stok makanan yang perlu diisi ulang dalam lemarinya.

Kemudian, di tahun 2003, FRID yang sebelumnya telah disebutkan, mulai ditempatkan pada posisi penting dalam masa pengembangan teknologi di Amerika, melalui Program Savi. Pada tahun yang sama pula, perusahaan ritel raksasa Walmart mulai menyebarkan RFID di semua cabang tokonya yang tersedia di berbagai belahan dunia.

IoT kembali terkenal di tahun 2005, yaitu pada saat media-media ternama semacam The Guardian dan Boston Globe mulai mengutip banyak sekali dari artikel ilmiah dan proses pengembangan IoT. Hingga tahun 2008, berbagai macam perusahaan setuju untuk meluncurkan IPSO untuk memasarkan penggunaan IP dalam jaringan bagi “Smart Object” yang juga bertujuan mengaktifkan IoT itu sendiri.

CARA MENGETAHUI NO ID RFID DI ARDUINO



Alat dan bahan :

Arduino Uno R3,
RFID RC522 + TAG
Kabel jumper
Projectboard
Library RFID, silahkan download.

Rangkaian :





Konfigurasi pin :

3.3v dihubungkan ke 3.3v
RST dihubungkan ke pin 9
GND dihubungkan ke GND
MISO dihubungkan ke pin 12
MOSI dihubungkan ke pin 11
SCK dihubungkan ke pin 13
SDA dihubungkan ke pin 10.


Sketch program :

#include <SPI.h>

#include <MFRC522.h>

#define pinSDA 10

#define pinRST 9

MFRC522 RFID(pinSDA, pinRST);

void setup() {

  Serial.begin(9600);

  SPI.begin();

  RFID.PCD_Init();

  Serial.println("RFID indomaker.com");

  Serial.println("");

  Serial.println("Tap Kartu/Gantungan !");

  Serial.println();

}

void loop() {

  if ( ! RFID.PICC_IsNewCardPresent()) {

    return;

  }

  if ( ! RFID.PICC_ReadCardSerial()) {

    return;

  }

  Serial.print("ID Tag :");

  String content = "";

  byte letter;

  for (byte i = 0; i < RFID.uid.size; i++) {

    Serial.print(RFID.uid.uidByte[i] < 0x10 ? " 0" : " ");

    Serial.print(RFID.uid.uidByte[i], HEX);

    content.concat(String(RFID.uid.uidByte[i] < 0x10 ? " 0" : " "));

    content.concat(String(RFID.uid.uidByte[i], HEX));

  }

  Serial.println();

  delay(2500);

}





klik serial monitor maka akan tampil



terima kasih





Ringkasan Spesifikasi Arduino

Ringkasan Spesifikasi

Mikrokontroler
ATmega328
Operasi tegangan
5Volt
Input tegangan
disarankan 7-11Volt
Input tegangan batas
6-20Volt
Pin I/O digital
14 (6 bisa untuk PWM)
Pin Analog
6
Arus DC tiap pin I/O
50mA
Arus DC ketika 3.3V
50mA
Memori flash
32 KB (ATmega328) dan 0,5 KB digunakan oleh bootloader
SRAM
2 KB (ATmega328)
EEPROM
1 KB (ATmega328)
Kecepatan clock
16 MHz

Jumat, 10 April 2020

Arduino



Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri. Saat ini Arduino sangat populer di seluruh dunia. Banyak pemula yang belajar mengenal robotika dan elektronika lewat Arduino karena mudah dipelajari. Tapi tidak hanya pemula, para hobbyist atau profesional pun ikut senang mengembangkan aplikasi elektronik menggunakan Arduino. Bahasa yang dipakai dalam Arduino bukan assembler yang relatif sulit, tetapi bahasa C yang disederhanakan dengan bantuan pustaka-pustaka (libraries) Arduino. Arduino juga menyederhanakan proses bekerja dengan mikrokontroler, sekaligus menawarkan berbagai macam kelebihan antara lain:
* Murah – Papan (perangkat keras) Arduino biasanya dijual relatif murah (antara 125ribu hingga 400ribuan rupiah saja) dibandingkan dengan platform mikrokontroler pro lainnya. Jika ingin lebih murah lagi, tentu bisa dibuat sendiri dan itu sangat mungkin sekali karena semua sumber daya untuk membuat sendiri Arduino tersedia lengkap di website Arduino bahkan di website-website komunitas Arduino lainnya. Tidak hanya cocok untuk Windows, namun juga cocok bekerja di Linux.
* Sederhana dan mudah pemrogramannya – Perlu diketahui bahwa lingkungan pemrograman di Arduino mudah digunakan untuk pemula, dan cukup fleksibel bagi mereka yang sudah tingkat lanjut. Untuk guru/dosen, Arduino berbasis pada lingkungan pemrograman Processing, sehingga jika mahasiswa atau murid-murid terbiasa menggunakan Processing tentu saja akan mudah menggunakan Arduino.
* Perangkat lunaknya Open Source – Perangkat lunak Arduino IDE dipublikasikan sebagai Open Source, tersedia bagi para pemrogram berpengalaman untuk pengembangan lebih lanjut. Bahasanya bisa dikembangkan lebih lanjut melalui pustaka-pustaka C++ yang berbasis pada Bahasa C untuk AVR.
* Perangkat kerasnya Open Source – Perangkat keras Arduino berbasis mikrokontroler ATMEGA8, ATMEGA168, ATMEGA328 dan ATMEGA1280 (yang terbaru ATMEGA2560). Dengan demikian siapa saja bisa membuatnya (dan kemudian bisa menjualnya) perangkat keras Arduino ini, apalagi bootloader tersedia langsung dari perangkat lunak Arduino IDE-nya. Bisa juga menggunakan breadoard untuk membuat perangkat Arduino beserta periferal-periferal lain yang dibutuhkan.
KELEBIHAN ARDUINO
Tidak perlu perangkat chip programmer karena didalamnya sudah ada bootloadder yang akan menangani upload program dari komputer.
Sudah memiliki sarana komunikasi USB, Sehingga pengguna laptop yang tidak memiliki port serial/RS323 bisa menggunakannya.
Memiliki modul siap pakai ( Shield ) yang bisa ditancapkan pada board arduino. Contohnya shield GPS, Ethernet,dll.
SOKET USB
Soket USB adalah soket kabel USB yang disambungkan kekomputer atau laptop. Yang berfungsi untuk mengirimkan program ke arduino dan juga sebagai port komunikasi serial.
INPUT/OUTPUT DIGITAL DAN INPUT ANALOG
Input/output digital atau digital pin adalah pin pin untuk menghubungkan arduino dengan komponen atau rangkaian digital. contohnya , jika ingin membuat LED berkedip, LED tersebut bisa dipasang pada salah satu pin input atau output digital dan ground. komponen lain yang menghasilkan output digital atau menerima input digital bisa disambungkan ke pin pin ini.
Input analog atau analog pin adalah pin pin yang berfungsi untuk menerima sinyal dari komponen atau rangkaian analog. contohnya , potensiometer, sensor suhu, sensor cahaya, dll.
CATU DAYA
pin pin catu daya adalah pin yang memberikan tegangan untuk komponen atau rangkaian yang dihubungkan dengan arduino. Pada bagian catu daya ini pin Vin dan Reset. Vin digunakan untuk memberikan tegangan langsung kepada arduino tanpa melalui tegangan pada USB atau adaptor, sedangkan Reset adalah pin untuk memberikan sinyal reset melalui tombol atau rangkaian eksternal.
Baterai / Adaptor
Soket baterai atau adaptor digunakan untuk menyuplai arduino dengan tegangan dari baterai/adaptor 9V pada saat arduino sedang tidak disambungkan kekomputer. Jika arduino sedang disambungkan kekomputer dengan USB, Arduino mendapatkan suplai tegangan dari USB, Jika tidak perlu memasang baterai/adaptor pada saat memprogram arduino.