Selasa, 23 Juni 2020

Alat Ukur Tinggi Badan dengan Arduino



Pertambahan tinggi badan seorang anak menunjukkan adanya pertumbuhan yang dialami. Untuk mengetahui pertumbuhan tinggi badan, maka diperlukan alat ukur tinggi badan atau biasa disebut stature meter anak. Ada banyak sekali macam alat pengukur tinggi badan oleh karena itu pada kesempatan kali ini saya akan membagikan tutorial membuat alat tinggi badan dengan arduino


A.ALAT DAN BAHAN
   1. Arduino Uno
   2.  Hc-SR04 / Sensor Ultrasonic
   3.  Lcd 16 x 2
   4.  I2c

B. GAMBAR RANGKAIAN

Keterangan
- Sensor Ultrasonic 
   pin Trigger -----> Pin 2 Arduino
   pin Echo     -----> Pin 3 Arduino
   Vcc             -----> 5v Arduino
   Gnd            -----> GND Arduino

- LCD 16 x 2 dan I2c
   pin SDA -----> Pin SDA Arduino
   pin SCL    -----> Pin SCL Arduino
   Vcc             -----> 5v Arduino
   Gnd            -----> GND Arduino


C. SKETCH PROGRAM


#include <Wire.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
#define trigPin 2
#define echoPin 3
LiquidCrystal_I2C lcd(0x27 ,16,2);
int jarak = 200;
int tinggi;
void setup() {
  pinMode(trigPin, OUTPUT);
  pinMode(echoPin, INPUT);
  Serial.begin(9600);
  lcd.begin(16,2);
    lcd.setCursor(2,0);
    lcd.print("SISTEM AKTIF");
    delay(1000);
    lcd.clear();
    lcd.setCursor(0,0);
    lcd.print("Tinggi : ");
}
void loop() {
  long duration, gape;
  digitalWrite(trigPin, LOW);
  delayMicroseconds(2);
  digitalWrite(trigPin, HIGH);
  delayMicroseconds(10);
  digitalWrite(trigPin, LOW);
  duration = pulseIn(echoPin, HIGH);
  gape = (duration/2) / 29.0;
  tinggi = jarak - gape;
    lcd.setCursor(8,0);
    lcd.print(tinggi);
    lcd.print(" ");
    lcd.print("CM");
    lcd.print("   ");
}
 


Physical Distancing Menggunakan Arduino




Social distancing merupakan salah satu langkah pencegahan dan pengendalian infeksi virus Corona dengan menganjurkan orang sehat untuk membatasi kunjungan ke tempat ramai dan kontak langsung dengan orang lain. Kini, istilah social distancing sudah diganti dengan physical distancing oleh pemerintah.

Ketika menerapkan social distancing, seseorang tidak diperkenankan untuk berjabat tangan serta menjaga jarak setidaknya 1 meter saat berinteraksi dengan orang lain, terutama dengan orang yang sedang sakit atau berisiko tinggi menderita COVID-19.

Pada Kesempatan kali ini saya akan membagikan tutorial membuat alat menjaga jarak dengan orang lain apabila kita berdekatan dengan jarak kurang dari 60 cm maka alaram akan berbunyi, langsung saja persiapkan alat dan bahan sbb:
 
A. ALAT DAN BAHAN
     1. Arduino Uno
     2. Sensor Ultrasonic / HC-SR04
     3. Buzzer
     4. Kabel Jumper
B. GAMBAR RANGKAIAN
 Keterangan :
- Sensor Ultrasonic
   pin Trigger -----> Pin 11 Arduino
   pin Echo     -----> Pin 12 Arduino
   Vcc             -----> 5v Arduino
   Gnd            -----> GND Arduino

- Buzzer
  Kaki (+)       ----->Pin 4 Arduino
  Kaki (-)        ----->Pin GND Arduino



C. KODE PEMROGRAMAN
int trig = 11;
int echo = 12;
long durasi, jarak;

int pinBuzzer = 4;

void setup() {
  Serial.begin(9600);
  pinMode(trig, OUTPUT);   
  pinMode(echo, INPUT);
  pinMode(pinBuzzer, OUTPUT);       
}

void loop() {
  digitalWrite(trig, LOW);
  delayMicroseconds(8);
  digitalWrite(trig, HIGH);
  delayMicroseconds(8);
  digitalWrite(trig, LOW);
  delayMicroseconds(8);

  durasi = pulseIn(echo, HIGH);
  jarak = (durasi / 2) / 29.1; 
  Serial.print(jarak);
  Serial.println(" cm");

  if(jarak < 60){
    digitalWrite(pinBuzzer, HIGH);
    delay(200);
    digitalWrite(pinBuzzer, LOW);
    delay(200);
    digitalWrite(pinBuzzer, HIGH);
    delay(200);
    digitalWrite(pinBuzzer, LOW);
    delay(1000);
  }else{
    digitalWrite(pinBuzzer, LOW);
  }
}


D. KESIMPULAN
 Ababila Sensor ultrasonic mendeteksi jarak < 60 cm maka Buzzer akan berbunyi

Senin, 01 Juni 2020

CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN PANEL SURYA


Solar PV (Photovoitaics) adalah sebuah piranti yang dapat mengubah energi panas matahari menjadi listrik dengan memanfaatkan bahan seperti silikon, dimana silikon ini secara alami akan melepaskan elektron jika terkena sinar matahari. Perpindahan elektron inilah yang kemudian dimanfaatkan untuk menghasilkan sumber listrik.
Listrik yang dihasilkan panel surya ini adalah listrik dengan arus searah (Direct Current). Sehingga dalam penggunaannya diperlukan inverter untuk mengubah listrik searah (DC) menjadi listrik bolak-balik (Alternating Current). Hal ini disebabkan sebagian besar device atau peralatan rumah tangga menggunakan listrik bolak balik (AC) dengan tegangan 220 Volt. Jumlah listrik yang dihasilkan dari inverter ini diukur atau dihitung dalam besaran watt.
Ada dua point penting yang harus dihitung atau dipertimbangkan jika kita ingin menginstalasi PLTS di rumah kita,
1. Menentukan besaran watt dari inverter yang kita gunakan. Besaran watt inverter yang kita gunakan ditentukan dari besarnya kebutuhan watt yang ingin kita backup. Contoh, jika kebutuhan daya total rumah kita adalah 200 watt/hour, maka kita harus memilih tipe inverter dengan daya 300 watt/hour. Inverter ini boleh dengan nilai daya lebih dari beban/jam tetapi tidak boleh kurang dari daya beban/jam.
2. Menentukan tipe baterai yang kita gunakan. Berapa lama baterai ini kita inginkan untuk mem-backup kebutuhan listrik rumah kita. Contoh kita memilih baterai dengan nilai 12 Volt 100Ah, maka kemampuannya berarti adalah P=V*I, P = 12*100, maka daya baterai adalah 1200 watt. Kemudian berapa lama baterai tersebut dapat membackup kebutuhan listrik rumah kita jika daya total rumah kita adalah 200 watt/hour? Caranya adalah dengan membagi kemampuan maksimal batterai dengan daya total rumah kita, berarti 1200 watt : 200 watt = 6 jam.
Berikut adalah hitung-hitung sederhana jika kita ingin membangun panel surya di rumah kita :
a. Menentukan daya total kebutuhan rumah
Langkah pertama adalah menentukan total kebutuhan daya rumah kita. Contoh kita menggunakan peralatan elektronika sebagai berikut :
– Lampu 20 watt/hour x 4 hours (menyala) = 80 watt
– Televisi 80 watt/hour x 4 hours (menyala) = 320 watt
– Kulkas 100 watt/hour x 24 hours (menyala) = 2400 watt
Maka jumlah total daya adalah 2800 watt/day
b. Menentukan jumlah solar panel yang dibutuhkan
Jumlah solar panel = Total daily watt : charging effective
Jumlah solar panel = 2800 watt : 5 hours
Jumlah solar panel = 560 wattpeak (wp)
Misalkan kita memilih solar panel dengan nilai 100 wp, maka dibutuhkan 560wp:100wp =5,6 pcs solar panel = 6 pcs solar panel (pembulatan)
c. Menentukan jumlah batterai yang diperlukan
Misalkan kita memilih batterai dengan nilai 12V 105 Ah, maka jumlah batterai adalah
Jumlah batterai = 2800 watt/day : (12Vx105Ah)
Jumlah batterai = 2800watt/day : 1260 watt
Jumlah batterai = 2,2 pcs
Atau biasanya perhitungannya adalah daya yang akan dibackup selama 3 hari, artinya daya total perhari dikalikan 3, maka
Jumlah batterai = (2800 watt/day x 3) : (12Vx105Ah)
Jumlah batterai = 8400 watt/day : 1260 watt
Jumlah batterai = 6,6 pcs (7 pcs)
Jadi untuk menginstall PLTS dengan kebutuhan daya sebagaimana simulasi tersebut, dibutuhkan 7 pcs batterai 12V 105 Ah, 6 pcs solar panel 100 wp, invertersolar charge controllerpanel box, dan pendukung yang diperlukan lainnya. Dari perhitungan inilah kita bisa memperkirakan berapa besaran investasi yang kita butuhkan.